PROSIAR – Saat pandemi covid-19 melanda tanah air, banyak hal yang telah terjadi dan membuat perubahan besar terutama di bidang ekonomi. Ada yang naik, dan ada yang jatuh sampai ke dasar. Terganggunya stabilitas finansial keluarga akibat kebijakan pembatasan mobilitas dan imbauan bekerja di rumah (WFH) turut menjadi problem psikologi sebagian keluarga.
Hal ini membuat Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan anggota DPR RI, Ashabul Kahfi mendorong Pemberdayaan Ekonomi Keluarga.
Anggota komisi IX Ashabul Kahfi mengatakan saat ini peran pemerintah dibutuhkan, terutama mendorong kesejahteraan ekonomi masyarakat.
“Jadi peran pemerintah saat ini dibutuhkan. Dengan adanya program BKKBN pemberdayaan ekonomi masyarakat, pendapatan masyarakat bisa ditingkatkan,” kata Ashabul Kahfi kepada Topikini, Minggu (28/11/2021) di Makassar, Sulawesi Selatan.
Tapi disisi lain, ketua DPW PAN Sulsel ini sangat prihatin karena insentif penghulu masih dibawah harapan mereka dimana menurut dia hanya Rp 150 setiap bulan.
“Kita sampaikan kita suport insentif terutama gaji penyuluh kita hanya Rp 150 ribu per triwulan dan kita akan perjuangan bagaimana bisa dinaikan,” singkatnya.
Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN Provinsi Sulawesi selatan, Andi Rita Maryani mengatakan saat ini beberapa program yang dia siapkan teruma peningkatan ekonomi keluarga dengan memberikan keterampilan dan pengetahuan.
“Di Sulsel sendiri sudah kita jalankan dan kita sudah berikan di 24 kabupaten dan kita juga sudah membentuk kelompok peningkatan ekonomi keluarga,” kata bu Kaper.
Sementara Kabid Pengendalian Penduduk DPPKB Kota Makassar, Muhammad Ramli mengatakan dirinya mewakili pemerintah sudah berupaya bagaikan ekonomi masyarakat bisa meningkat dengan memberikan bantuan.
“Kita sudah bekerja sama dengan mitra UMKM dan memberikan edukasi kepada masyarakat,” ungkap Muhammad Ramli.(randi)