Diah Nurwitasari Ajak Warga Kabupaten Bandung Menghadapi Bonus Demografi di Tahun 2045

Diah Nurwitasari, Ahli Pembina Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga

PROSIAR – Bertempat di Graha Berkah Sadaya, Desa Baleendah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Senin (11/10/2021), Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat bersama Mitra Kerja Komisi IX DPR RI, menyelenggarakan Sosialisasi Penguatan Pendataan Keluarga dan Kelompok Sasaran Bangga Kencana Tahun 2021 di Wilayah Kabupaten Bandung dan Bandung Barat.

Kegiatan yang diawali oleh Sambutan Selamat Datang oleh Gun Gun Gunawan, selaku Tokoh Masyarakat Kab. Bandung, yang juga Wakil Bupati Bandung Periode 2016 – 2021, dihadiri oleh 180 orang peserta Kelompok Sasaran Bangga Kencana yang terdiri dari organisasi kepemudaan, kader penggerak PKK, dan kader KB.

Sekretaris Dinas PPKBP3A Kabupaten Bandung, As As Masitoh, memberikan sambutan seraya menyampaikan bahwa hingga bulan Mei tahun 2021, menurut data Pengadilan Agama Kabupaten Bandung, tingkat perceraian mengalami peningkatan.

“Sempat viral di media sosial yaitu sebanyak 7.900 kasus, dan 99% yang menggugat cerai adalah pihak istri. Hal ini menjadi perhatian serius dari pemerintah,” kata As As.

Peserta sosialisasi

Laporan Kegiatan Bangga Kencana Tahun 2021 disampaikan Angela Sri Melani Winyarti, selaku Koordinator Bidang Pelatihan dan Pengembangan mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Jabar, mengatakan bahwa kualitas remaja yang baik akan menentukan kualitas suatu bangsa di masa yang akan datang. Jumlah usia remaja yang berkisar 25 % akan bergerak menjadi pengendali bangsa ini.

Ia menekankan sudah saatnya kita semua peduli terhadap isu-isu kependudukan menghadapi Bonus Demografi tahun 2045.

Hadir pula, Agus Sulfi, Kepala Sub Direktorat Monitoring dan Evaluasi Program BKKBN, yang memaparkan materi mengenai Perencanaan Keluarga.

”Poin penting dalam mewujudkan Keluarga Berkualitas, yang paling dasar adalah pemahaman mengenai fungsi keluarga, dimana delapan fungsi keluarga adalah fungsi-fungsi yang menjadi prasyarat dan acuan, di antaranya Fungsi Agama, Fungsi Sosial Budaya, Fungsi Cinta Kasih, Fungsi Perlindungan, Fungsi Reproduksi, Fungsi Sosialisasi Pendidikan, Fungsi Ekonomi, dan Fungsi Lingkungan,” ujar Agus.

Peserta sosialisasi

Diah Nurwitasari yang juga Ahli Pembina Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga menjadi narasumber utama dalam kegiatan ini, mengatakan bahwa Pentingnya generasi muda kita sekarang memiliki perencanaan, seperti tagline BKKBN yaitu Berencana Itu Keren.

“Bukan kumaha engke tapi engke kumaha. Bukan bagaimana nanti tapi seharusnya nanti bagaimana. Termasuk dalam hal berkeluarga, harus dimulai dari sebuah perencanaan,” seloroh Diah.

“Ancaman demografi sedang mengintai negara-negara maju atau negara-negara barat, dengan piramida penduduk terbalik, di mana jumlah usia produktif lebih sedikit dari usia lansia. Yang ditanggung negara lebih besar dari penduduk yang berpenghasilan yaitu usia produktifnya. Bahayanya adalah negara bisa kolaps atau hancur. Ini momentum yang harus dimanfaatkan oleh bangsa kita, yang dipredksi pada tahun 2045, negara kita memiliki bonus demografi atau masa keemasan dengan jumlah usia produktif yang banyak. Tetapi generasi emas ini bisa menjadi generasi musibah, kalau tidak ada perencanaan yang harus kita siapkan hari ini. Jadi, tidak hanya kuantitas tetapi kualitas SDM nya,” ujar Diah.

“Pekik BKKBN, Berencana Itu Keren”, warga Kabupaten Bandung sepakat untuk mewujudkan Keluarga Berkualitas menyambut Bonus Demografi tahun 2045.(rel)