Sosialisasi di Indramayu, Netty Prasetiyani : Mari Rencanakan Keluarga, Berencana Itu Keren!

PROSIAR – BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) RI terus mengadakan Sosialisasi Penguatan Pendataan Keluarga dan Kelompok Sasaran Bangga Kencana Bersama Mitra tahun 2021. Kali ini dilakukan di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Selasa (19/10/2021).

Dari Komisi IX DPR RI sebagai mitra BKKBN tampil dalam sosialisasi adalah Dr. Hj. Netty Prasetiyani, M.Si yang menyampaikan materi tentang pentingnya ketahanan keluarga dalam pembangunan nasional Indonesia. Jika keluarga itu lemah, dalam pengertian sakit-sakitan seperti stunting, maka akan menjadi beban di masyarakat.

Menurut Netty Prasetiyani, Nabi Muhammad SAW juga sudah mengingatkan umat Islam untuk meninggalkan generasi yang sehat, cerdas dan kuat. Dalam Al Qur’an disebutkan “Takutlah kalian meninggalkan generasi setelah kalian yang lemah fisik maupun menurunnya akan akalnya”.

Maka oleh sebab itu dalam membangun keluarga, wajib dimulai dengan perencanaan. Sebagaimana tagline dari BKKBN yaitu Berencana Itu Keren.

Paling tidak ada empat hal yang harus diperhatikan dalam membangun keluarga, yang dimulai dengan edukasi pra nikah. Keempat hal tersebut adalah perencanaan, pola pengasuhan keluarga yang benar, ketahanan keluarga dan selalu mau belajar.

Peserta sosialisasi

“Kita ini adalah produk dari sebuah keluarga. Karena itu kalau keluarga yang direncanakan secara baik, dan dibangun ketahanan keluarganya, Insya Allah akan menghasilkan anggota keluarga yang baik pula,” kata Netty Prasetiyani.

Sosialisasi Penguatan Pendataan Keluarga dan Kelompok Sasaran Bangga Kencana Bersama Mitra tahun 2021 ini dilaksanakan di Aula Lantai 2 Islamic Center Indramayu, Jalan Soekarno Hatta No.1 Desa Pekandangan, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu. Peserta dari sosialisasi ini adalah Kader KB dan Kader Posyandu yang berasal dari Kabupaten Indramayu.

Selain Dr. Hj. Netty Prasetiyani, M.Si dari Komisi IX DPR RI, tampak hadir dalam acara sosialisasi ini Direktur Bina Akses Pelayanan KB BKKBN RI Dr. H. Zamhir Setiawan, M.Epid., Korbid KSPK BKKBN Perwakilan Provinsi Jawa Barat Elma Triyulianti Djajuri, S.Psi.,MM.,M.Psi., dan Kadis DP2KB Kabupaten Indramayu yang diwakili Kasi KKK Ety Nurhaeti, S.Ikom.

Netty Prasetiyani bersama peserta sosialisasi

Dalam paparannya Direktur Bina Akses Pelayanan KB BKKBN RI Dr. H. Zamhir Setiawan, M.Epid bicara panjang lebar tentang ancaman bahaya stunting untuk generasi masa depan. Karena itu, BKKBN RI mendapat tugas khusus dari Presiden Joko Widodo untuk menurunkan angka stunting saat ini sebesar 27 persen menjadi 14 persen pada tahun 2024 mendatang.

Menurut Zamhir Setiawan, pencegahan stunting dapat dilakukan jika kita mengetahui penyebab dari stunting. Pertama, stunting disebabkan oleh kurang gizi kronis atau menahun. Jadi yang perlu menjadi perhatian adalah 1.000 hari kehidupan, yang dimulai dari masa pembuahan dimana janin itu terbentuk di dalam rahim, sampai bayi berusia dua tahun adalah masa yang rawan terjadi stunting. Ini adalah masa untuk mencegahnya dan itu bisa dilakukan oleh keluarga dengan pendampingan dari Kader KB dan Kader Posyandu.

Dr.H. Zamhir Setiawan, M.Epid

Kedua, penyebab stunting itu adalah karena ibu hamilnya dan bayi yang sakit-sakitan. Dengan kondisi itu pasti pertumbuhan akan terganggu, karena zat atau gizi yang masuk ke dalam tubuh bayi akan habis terkuras melawan penyakit. Dengan demikian gizi untuk tumbuh dan berkembang menjadi kurang.

Ketiga, penyebab stunting adalah lingkungan yang tidak sehat, seperti air bersih dan jamban keluarga. Sebab lingkungan yang tidak sehat pada akhirnya akan menyebabkan penyakit, antara lain diare.

“Mari kita bersama-sama mencegah stunting ini sejak ibunya hamil. Karena anak yang stunting ini adalah kurang gizi yang ditunjukkan akibatnya adalah kurangnya kecerdasan, pertumbuhan melambat, dan merupakan generasi yang tidak kita harapkan,” kata Zamhir Setiawan. (yah)